Aa Gym: 5 Cara Latihan Agar Bisa Ikhlas (1)
Oct 3, 2019
Edit
---
BACKROUND
podiumnya kekuning-emasan. Memantulkan cahaya. Menyedot perhatian banyak mata.
Di
wilayah itulah Aa Gym atau KH Abdullah Gymnastiar berceramah. Pembahasannya
tentang ikhlas.
Dengan
mikropon berbentuk gepeng, perlahan Aa Gym -- selanjutnya Aa -- mengabsen
jamaah.
“Acungkan
tangan. Adakah yang baru pertama kali datang kali ini,” ucapnya seraya memberi
kode.
Sebagian
jamaah pun mengikuti intruksi Aa. Mengangkat tangan. Sebagai tanda belum pernah
mengikuti pengajian sebelumnya. Terkait pembahasan “ikhlas”.
“Boleh
saya ulangi lima cara latihan ikhlas?” sambung Aa yang mengenakan penutup
kepala warna putih.
Atas
lontaran itu, tak membuat jamaah bergegas segera menjawab. Aa seperti nampak
kesal di level rendah.
“Jawab.
Jangan membuat saya jadi keras suaranya,” cetusnya sambil tersenyum tipis.
Tak
lama berselang, Aa membeberkan lima cara tersebut.
Pertama.
Kata Aa “Jangan ingin selalu diketahui orang”.
Spesifiknya
yang sunah-sunah.
Tetapi
kalau yang perkara wajib diketahui orang lain tidak masalah. Seperti ketika
hendak menuju masjid untuk shalat jamaah. Berangkatnya tidak perlu “menutup
diri”: lewat jalan yang tidak diketahui orang, lewat jalan yang sepi sunyi.
Padahal ada jalan lebar ramai.
Ketika
hendak shalat jamaah di masjid menunaikan shalat Ashar, tinggal berangkat saja.
Lewat jalan umum. Dilihat orang pun tak masalah.
Naik
sepeda motor tinggal tancap gas. Jalan bersama tetangga, tinggal jalan.
Laki-laki sama laki-laki. Perempuan sama perempuan.
“Mau
ke mana? Mau ke masjid. Mau shalat Duhur, mau shalat Subuh. Itu bagus
(diketahui orang),” tuturnya dalam penggalang video di channel Youtube RieID.
Perkara
wajib diketahui orang banyak sah-sah saja. Tetapi amalan-amalan yang bersifat
sunah, baiknya tidak perlu diketahui orang lain.
“Tapi
amalah sunah tidak semua orang (perlu) tahu,” lanjut perkataanya dengan datar.
Misalnya
saja. Saat membatalkan ibadah puasa sunah Senin Kamis. Berbuka puasa dengan
hidangan yang mengoyang lidah, tak perlu dikoar-koarkan. Makan sate, tak perlu
diceritakan ke orang. Nikmati saja sendiri.
“Makin
banyak amal rahasia. Makin bagus,” jelas Aa yang di podiumnya ada segela air
mineral dan kaleng silinder bertulis "Sedekah".
Dalam
hal sedekah juga begitu. Tidak perlu menunggu orang lain mengetahui. Lalu baru
memasukan lembaran rupiah ke kotak amal.
Tidak
perlu menunggu rombongan jamaah datang. Lalu baru menyerahkan karpet ke takmir
masjid.
“Sedekah
ada orang tahu tidak apa-apa. Tapi yang tidak diketahui orang usahakan lebih
banyak.”
“Bahkan
istri pun tidak usah tahu. Suami tidak usah tahu.”
Aa
terus melanjutkan beberapa kata. Intinya, agar tidak “mengumbar” amalan-amalan
sunah. -- Bersambung --. (titahkita.com)
SHARE KONTEN DAKWAH BERPAHALA
SHARE KONTEN DAKWAH BERPAHALA
“Barang siapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." HR. Muslim no. 1893