Ustadz Adi Hidayat (Shalat Tapi Kok Tidak Kaya Ya?) - TitahKita.com -->

Ustadz Adi Hidayat (Shalat Tapi Kok Tidak Kaya Ya?)

Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat(Shalat Tapi Kok Tidak Kaya Ya?)
---
JANGAN berfikiran kalau rezeki itu hanya berupa uang.

Diberi kesehatan juga rezeki. Diberi kebahagiaan juga rezeki. Diberi nikmat Islam dan iman juga rezeki.

Rezeki tak semata berupa nominal uang: sebagai hasil bekerja seperti yang dipahami khalayak ramai, publik pada umumnya.

Punya teman baik, bos baik, keluarga baik, istri baik, itu juga rezeki.

Pertanyaan...

Terkadang. Kenapa antara orang beriman dan orang tidak beriman, orang rajin shalat dan tidak pernah shalat, uangnya lebih banyak (baca: kaya) orang tidak beriman, orang tidak pernah rajin shalat?

Ustadz Adi Hidayat Lc MA memberi penjelasan.

"Kaya tidak ada korelasinya dengan keimanan," kata ustadz Adi sebagaimana ceramahnya di Youtube.

"Syarat kaya itu bekerja. Kalau tidak bekerja ya tidak dapat."

Untuk mendapatkan rezeki harus mencari, bukan malah menunggu dengan santai. Allah menurunkan rezeki dari langit, diturunkan ke bumi. Lalu manusia berikhtiar.

"Ibu bapak tinggal di mana?" tanya ustadz.

"Kelapa Gading," jawab jamaah.

"Barangkali rezekinya ada di Sumatera," kata ustadz lagi.

Bila rezekinya ada di Sumatera. Maka, harus beraktivitas ke sana. Banyak orang merantau demi mendapatkan uang.

Itu jelas Allah sudah mentakdirkan tempat kerjanya di perantauan. Bumi ini luas: utara, barat, selatan, timur.

Bila orang kaya rajin shalat. Maka, shalatnya akan menjadikan kekayaannya menjadi berkah. Keberkahannya dimana?

Begini.

Misal orang yang tidak shalat memiliki uang Rp 50 juta. Orang yang rajin shalat punya Rp 500 ribu.

Yang Rp 50 juta habis dalam tiga hari. Yang Rp 500 ribu sampai dua minggu. Itu berkah namanya. Berkah itu mempunyai nilai lebih.

Ustadz Adi menyirat pertanyaan. Bila ada orang yang tidak shalat itu bekerja. Orang yang rajin shalat juga bekerja. Terus apa bedanya? Jelas beda.

"Allah akan mempercepat kaya. Dan, tidak akan memperlelah (mempersusah) dalam mencarinya (rezeki)."

Allah bisa saja memberi dari dua pintu: pintu rezeki dari bumi dibuka, pintu rezeki dari langit juga dibuka -- dibuka keberkahan dari pintu dua-duanya. Langit dan bumi.

Subhanallah....

"Kalau tadi nyari di bumi. Kalau ini sebelum nyari sudah disediakan. Yaitu, untuk orang-orang yang bertakwa. Dia kerja, dia shalat, menambah sunah-sunahnya, puasa sunah dan lain-lain," bebernya.

Rezeki itu sudah ditetapkan Allah sebelum manusia lahir. Manusia pasti akan diberi.

Mustahil ada manusia yang lahir di dunia ini tidak jatah rezeki. Ayam pun oleh Allah rezekinya dijamin. Tak terkecuali semut. Apalagi manusia. (titahkita.com)

SHARE KONTEN DAKWAH BERPAHALA
“Barang siapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." HR. Muslim no. 1893

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel