Mbak Lastri Banting Stir Jadi Mitra HANIYA Fried Chicken, Omzet Puluhan Juta
Mbak Lastri melayani pembeli Haniya Fried Chicken. (foto: titahkita.com) |
Awalnya hanya tukang jualan Bakso Malang
milik orang lain. Sebulan terakhir banting stir menjadi mitra Haniya
Fried Chicken. Hasilnya mengejutkan. Omzet tembus Rp 15 juta.
---
PAGI jelang siang. Langit masih mendung. Masuk musim
hujan. Di tengah cuaca ini, sang pemilik sudah hendak pulang rumah untuk
mengambil tepung dan daging. Stok sejak jualan satu jam terakhir sudah hampir
ludes.
"Sebentar mas. Saya pulang dulu. Mau ambil bahan," kata Mbak Lastri, owner Haniya Fried Chicken Kalibening, saat titahkita.com berkunjung.
Sembilan detik kemudian, motor jenis
matiknya di-stater. Tarik gas perlahan. Tepat jam smartphone menunjukkan
angka 11.00, Senin (14/12/2020) siang.
Rumahnya tidak jauh dari lokasi jualan.
Sekitar 600 meter.
Tempat lapaknya ada di tepi jalan di
sisi barat Waterboom Kalibening -- dulunya kolam renang Kalibening yang sangat
legendaris.
Rute singkatnya, begitu menjumpai
pertigaan jalan, maju sedikit ke arah selatan 15 meter -- menuju ke Kali
Bangkong. Kali Bangkong sekarang biasa digunakan untuk renang anak-anak hingga
dewasa. Airnya jernih mengalir deras. Murni dari mata air. Gratis Cuma bayar
parkir saja.
Tak sampai menunggu 10 menit. Mbak
Lastri sudah kembali. Motornya distandarkan di tempat semula di bawah pepohonan
hijau yang teduh.
"Maaf mas, kalau menunggu,"
cetus perempuan berjilbab ini dengan wajah sumringah.
Obrolan mengalir. Mulai dari
perkenalan titahkita.com hingga latar belakang Mbak Lastri
“jatuh hati” pada bisnis Haniya Fried Chiken -- jargonnya “Selera Keluarga
Indonesia”.
"Dulu saya jualan bakso. Padahal
hasilnya sudah lumayan. Sering laku. Kadang juga ada pesanan. Tapi yang membuat
sedih, kontrak tempat jualannya habis. Mau dibikin rumah oleh yang punya
lahan," ceritanya dengan nada sayup.
BACA JUGA: Ini 5 Keistimewaan Berbisnis HANIYA Fried Chicken
Dari situ Mbak Lastri bingung. Hendak
beraktivitas apalagi ya?
Rupanya ada teman di media sosial
(medsos) yang share tentang Haniya Fried Chicken.
Mbak Lastri menimbang-nimbang. Jika
hendak jualan bakso lagi di tempat berbeda sudah banyak pesaingnya. Peluangnya
kecil. Tapi kalau usaha fried chicken di sekitar tempat
tinggalnya masih ada harapan besar. Tinggal memilih. Memantapkan diri.
Mbak Lastri bermukim di Dusun
Kalibening. Lingkupnya RT 12 RW 5. Sebelumnya jualan bakso di tepi jalan utama
tersebut Jalan Kalibening -- arah Windusari – 200 meter barat traffic
light pertigaan Payaman.
"Memang latar belakang saya
pedagang. Jadi saya perlu dagang lagi. Tertarik dengan Haniya karena bisa
langsung jualan. Booth-nya juga menarik. Semua sudah disediakan
Haniya. Mulai dari kompor hingga wajan. Pokoknya tinggal goreng ayam dan
jualan," jelasnya.
Cukup merogoh kocek tertentu sudah bisa
menjadi bos Haniya. Apakah Anda ingin mengikuti jejaknya Mbak Lastri? --
menjadi owner Haniya Fried Chicken. Tidak perlu repot punya keahlian memasak.
Untuk bergabung info selanjutnya klik sini
Sambil memberi penjelasan, Mbak Lastri
sambil memasukkan daging ke adonan. Menggoreng juga. Tak berselang lama,
pembeli pun datang.
"Dada tiga potong mbak," kata
pembeli menyela pembicaraan.
Pembeli dilayani.
“Iya masih ada,” sahutnya.
Tak hanya satu pembeli. Satu-satu
berdatangan. Menumpuk sampai tujuh orang. Mereka harus rela antre. Menunggu
penggorengan lagi. Setelah semua terlayani, Mbak Lastri melanjutkan obrolan
kembali.
"Ya seperti ini kalau pas
ramai-ramainya. Kadang sering kemrungsung mas. Tapi tetap saya buat tenang.
Semua harus terlayani," ujarnya.
Menu yang disediakan ada; dada, paha,
sayap, ceker, tahu, strip. Di lapak milik Mbak Lastri, kebanyakan bapak-bapak
dan ibu-ibu suka dada dan paha. Pegawai kantoran kadang suka ceker. Itu kadang.
Tapi kadang suka semuanya.
"Ya macam-macam. Kalau orang
membeli biasanya lebih dari satu. Bisa dada, paha dan tahu. Bisa paha dan
ceker. Ya suka-suka yang beli ya," tambahnya seraya merapikan uang dari
pembeli tadi.
BACA JUGA: Gurihnya Bisnis HANIYA Fried Chicken, Modal Kecil, Untungnya Bikin Ngiler
Dalam satu hari Mbak Lastri rata-rata
menghabiskan daging antara 8 kg - 10 kg. Kalau hari Sabtu dan Minggu
bisa lebih. Apalagi kalau ada pesanan untuk hajatan.
"Kalau malam Jumat biasanya juga
dipesan untuk Tahlilan, Yasinan. Acaranya sering habis Isyak. Saya
menggorengnya habis Magrib. Biar disajikan masih hangat," jelasnya.
Harganya relatif terjangkau. Mulai Rp
500 sampai Rp 6.000 -- mulai tahu crispi hingga dada tanpa nasi. Kalau dengan
nasi harganya Rp 9.000 sampai Rp 10.000.
"Uang yang masuk per hari antara Rp
400.000 sampai Rp 500.000. Besar kecilnya keuntungan tergantung harga
ayam."
Dari jumlah itu, jika selama satu bulan,
dikalikan 30 hari omzetnya besar. Rp 400.000 dikalikan 30 hari sudah di angka
Rp 12.000.000. Jika sampai Rp 500.000 dikali 30 sudah tembus Rp 15.000.000.
Sebuah angka yang tidak kecil.
"Itu jumlah pendapat yang masuk.
Kalau untungnya per hari bisa Rp 150.000 sampai Rp 200.000. Apapun hasilnya
tetap disyukuri. Uangnya tetap berputar, untuk belanja daging, tepung hingga
minyak goreng," tandasnya.
Profit atau keuntungannya selama sebulan
atau 30 hari bisa tembus Rp 6.000.000. Tapi terkadang juga kurang sedikit dari
jumlah itu.
Harga daging fluktuatif. Belakangan ini
harga terendah Rp 28.000 per kilogram. Harga tertinggi Rp 33.000 per kilogram.
"Kalau harga ayam rendah, hasilnya
lumayan. Tapi kalau harga daging ayam tinggi seperti sekarang ini, Rp 33.000
per kilo, ya untungnya tetap ada. Tapi berkurang," ujarnya dengan berharap
harga daging ayam bisa turun.
Menjalani bisnis Haniya Fried Chicken,
Mbak Lastri merasa happy. Selain menambah atau membantu suami
mencari nafkah, uangnya juga bisa untuk jajan anaknya.
“Ya senang juga jualan ayam seperti ini. Untuk ngisi-ngisi waktu juga. Uangnya bisa untuk jajan anak saya. Uangnya juga bisa dikumpulkan,” tandas ibu satu putri ini. (titahkita.com)
Berminat produk Anda atau usaha/lembaga Anda dipublikasikan di website ini -- dengan panjang lebar, lengkap, termasuk pencantuman kontak produk -- info selanjutnya bisa KLIK SINI
0 Response to "Mbak Lastri Banting Stir Jadi Mitra HANIYA Fried Chicken, Omzet Puluhan Juta"
Post a Comment